Monday, September 30, 2013

apapun, tetep seperti ini

bicara tentang perasaan, memang tak ada besaran yang pasti untuk menyatakannya. meski kita telah mencoba menerkanya dengan meminimalkan nilai penyimpangannnya berdasarkan bukti-bukti yang telah kita ketahui, tapi tetap saja abstrak. tak pasti.

begitu pula dengan mu.

Saturday, September 21, 2013

Jika kita diberikan kesempatan untuk berjumpa dan saling mengenal (2)

aku MUNDUR.
keputusan ku ini sudah bulat, tak akan tergoyahkan lagi.
sebisa mungkin aku akan menutup mata dan telinga akan semua hal yang berkaitan dengan dia. apapun itu. aku akan berusaha keras.
semoga kau percaya akan keputusan ku ini.

Thursday, September 19, 2013

Jika kita diberikan kesempatan untuk berjumpa dan saling mengenal

hai calon masa depan pemilik masa laluku, apa kabar kau disana? masihkah kau menjadi yang pertama dan utama baginya? semoga tetap demikian. aku turut berbahagia jika kau tetap dapat membahagiakannya saat berada dalam pelukanmu.

Sunday, September 15, 2013

entah apa, tapi ini indah

berawal dari sebuah interaksi dalam sebuah situs jejaring sosial, hingga berlanjut dalam obrolan setiap menit yang selalu kita jalin lewat aplikasi pesan singkat whatsapp maupun line. bahkan dapat kita lanjutkan lewat sms saat si handphone pintar itu kehabisan dayanya. ada saja hal yang dapat kita bicarakan, meski hanya sekedar sebuah ejekan yang berujung pada ngambek-nya salah satu dari kita. seperti anak kecil, apa saja yang diperbicangkan pasti akan berujung pada perdebatan. tapi aku menikmati semua itu. sedikit demi sedikit aku mulai mengetahui siapa dirimu, bagaimana perangaimu dan segala angan,harap serta citamu begitu nyata terlihat dari pancaran sinar matamu saat kau mulai berbagi kisah dengan ku di hari minggu itu.

bagai semilir angin ditengah gersangnya padang, kau menjadi rasa tersendiri bagiku yang baru saja merasakan kecewa atas sikap seseorang yang entah kini berada dimana. mungkin tidak layak rasanya jika aku menyebut rasaku pada mu sebagai sesuatu yang istimewa. semua ini masih terlalu awal. dangkalnya masih dapat terlihat dengan jelas. meski pembiasan yang membuat semua ini memang terlihat lebih dangkal dari aslinya, tapi ini memang masih cukup dangkal untuk menyebutnya sebagai suatu istimewa.

saat ini, aku hanya berani menyebut rasa itu sebagai indah. definisi apa yang ada dibalik 'indah' akan kucoba jelaskan kepada kalian. 'indah' akan adanya dirimu, hariku menjadi lebih berwarna karena senyum yang selalu menghias diwajahku. kestabilan mood pun menjadi salah satu efek hebat yang selalu ku rasa.

sampai kini, aku masih belum bisa menerka dimana muara akan rasa ini. dan sepertinya, aku pun tak ingin menerka-nerka kemana aliran ini membawaku. menikmati setiap kelok dan jeram yang menghadang, tak lupa untuk selalu waspada agar tetap tak terhanyut.

dan bagaimana dengan mu? entahlah... aku tak ingin berprasangka apa pun. selamat menikmati perasaan mu sendiri.

Thursday, September 12, 2013

kenalan dulu yuk !

hei hei hei...
dari dulu aku udah sering nongol di blog ini tapi belum pernah memperkenalkan diri. gak asik banget y..
maka dari itu, diposting kali ini aku mau memperkenalkan diriku terlebih dahulu,
pada mau kenal sama aku kan??
hehe... ok, let's start !

my name is Nurul Apriani Susanti. sehari-hari aku biasa dipanggil NURUL.
Sebagai seorang calon guru, hehehe... karena saya sedang kuliah dijurusan kependidikan terutama untuk mata pelajaran FISIKA di Universitas Negeri Semarang (UNNES) jadi kegiatan sehari-hari saya sekarang ini adalah praktik mengajar di SMP Negeri 2 Ambarawa, Kabupaten Semarang, ya beginilah nasib semester tujuh. haha...

aku mulai suka menulis sejak SMP, tulisan awal saya berupa puisi yang mendapat apresiasi lebih dari guru bahasa indonesiaku waktu itu. dan sejak itu, menulis sudah mulai kujadikan hobby yang ternyata cukup membuat ku nyaman untuk menikmati segala kedaan yang ku rasakan.

Kenapa aku gak kuliah sastra aja? mesti ada diantara kalian yang bertanya tentang itu, benar kan?
gak papa kok, kan tidak ada larangan bertanya. aku malah seneng kalo ada yang tanya-tanya.
kalo ditanya kan harus jawab, nah.. jawabanku adalah sebagai berikut.
menurutku, kalo aku ambil kuliah sastra  aku tidak akan mendapat pengetahuan lebih karena pengetahuan tentang menulis atau sastra lainnya bisa ku dapatkan diluar jam kuliah. dan untuk memanfaatkan waktu kuliah yang mungkin tidak aku dapat lagi diwaktu mendatang, jadi aku lebih memilih disiplin ilmu yang menurut banyak orang tergolong kategori sulit. dan FISIKA-lah yang menjadi pilihanya. dan kini, aku justru mencintai FISIKA begitu mendalam, sedalam cintaku pada kedua orang tua ku. hahaa...

nah nah.. itu udah bahas tentang cinta. pasti diantara kalian juga ada yang tanya tentang kisah percintaan ku, iya kan? iya donk...
hahaha...
sedikit banyak aku sudah menceritakannya dalam blog ini. tapi tidak secara tersurat ku menceritakannya, aku masih tidak punya keberanian untuk menyebutkan identitasnya secara langsung. takut orang yang ku maksud tidak bekenan dengan keberadaannya dalam dunia yang kuciptakan sendiri.
mungkin nanti akan lebih banyak kisah yang akan ku torehkan dalam tuts keyboard di blog ini.

semoga gak pada bosen ya.

kayaknya udah segitu aja deh perkenalan ku, atau ada yang masih ingin ditanyakan? kalo ada, bisa kontak langsung ke facebook atau twitter.
ok?
see you again :)

Wednesday, September 11, 2013

Sapamu adalah semangatku untuk kunjungan pak dosen

aku terkesan akan cara mu mengucapkan itu hingga membuat keyakinan dalam diriku tumbuh begitu saja. rasa canggung yang setia menemaniku sejak pagi menguap entah kemana. panik dan gundah pun menghilang dengan sendirinya tanpa perlu ku usir.
segalanya terlewati dengan mudah. kesan indah pun melekat padanya yang melihat kelihaianku di depan mereka.
aku bangga. beban yang selama ini ku pikul seperti luruh bersama kepergiaanya.

Kira-kira begitulah yang tertulis dalam diaryku siang ini.
mungkin menurut kalian, tulisan ku itu termasuk dalam kategori Lebay tapi memang demikianlah yang ku rasakan.

saat pagi tadi aku bangun kesiangan, rasa panik sudah melandaku terlebih dahulu. ditambah lagi dengan sebuah sms yang datang dari dosen pembimbing lapangan untuk praktik mengajarku yang menyatakan akan berkunjung hari ini. semakin tidak terdefinisi lagi perasaanku pagi tadi.
tanpa pikir panjang, langsung ku kemasi segala macam perlengkapan mengajarku, ku masukan dalam tas semuatnya. si rista pun tak lupa ku panasi sebelum ku ajak mengarungi jalanan padat menuju tempat praktek ku.
perjalanan pagi tadi cukup lancar dan cepat. tepat sepuluh menit sebelum bel pelajaran pertama dimulai, rista telah menempati posisi istimewanya didepan kantor sementara kami.
***
seperti yang sudah ku duga sebelumnya, teman-teman telah bersiap menyambut sang bapak (read : dosen pembimbing sekaligus dosen koordinator). ada yang menyapu, membersihkan meja, menyiapkan tempat yang lebih layak (maklum, biasanya kantor kayak .... hahaha... silahkan tebak sendiri). tapi tunggu, di salah satu sudut aku melihat ada kepanikan pula.
setelah ku letakkan tas di loker, ku hampiri mereka. ternyata teman ku dari prodi seni rupa juga mendapatkan kunjungan hari ini.
"asik-asik ada temen" kataku dalam hati. 
saat kami sibuk  membicarakan persiapan yang harus dilakukan, sani datang menghampiri dengan muka paniknya pula.
"Dosen ku juga mau dateng"
Ternyata tidak hanya aku yang mendapat kunjungan mendadak dari dosen pembimbing. bersama kelima teman yang lain, kami mempersiapkan kedatangan bapak dan ibu dosen dengan seksama.
pertama, bersih-bersih ruangan > udah dikerjain ama temen yang lain.
kedua, pesen minum ke pak pri di dapur > udah nitip sama bu fita.
ketiga, beli jajan > langsung ke pasar sama bu sani.
***
dan hasilnya...
amazing...
cukup menentramkan.

semua dosen yang datang puas dengan apa yang telah kami lakukan.
khusus untuk ku dan yusron (teman satu prodiku), tidak perlu berlama-lama ngobrol untuk sekedar basa-basi dengan sang bapak karena beliau akan segera berpamitan untuk berkunjung ke sekolah yang lain. 
cukup dengan duduk bersama, membuka laptop, akses internet untuk mengisi jadwal kunjungan sang bapak kepada kami, setelah itu langsung kami validasi. done!
urusan selesai.
sebelum berpamitan, bapak berpesan kepada kami untuk baik-baik dengan pak Alik (guru pamong ku) karena kesibukan beliau yang luar biasa jadi akan sangat jarang berkunjung lagi bahkan mungkin tidak akan berkunjung lagi. itulah jawaban beliau saat ku bertanya tentang ujian mengajar nanti. waaahh... luar biasa.
satu hal yang terlupa, beliau juga berpesan kepada kami agar tidak lupa merekam kembali performance kami saat mengajar untuk dijadikan bahan penilaian.

simple.
***
makasih banyak ya ALLAH... telah kau mudahkan jalan ku, dan terimakasih pula telah kau hadirkan ia dalam hari-hari ku.
ia? 
ya... ia lah yang menjadi salah satu penyemangat ku hari ini.
hanya sebuah kalimat yang diucapkannya saat aku menyatakan segala kepanikanku lewat percakapan singkat kami disalahsatu sosial media yang memang selalu menghubungkan kami setiap hari.

"AKU PERCAYA KAMU BISA"

tiba-tiba keyakinan itu datang dengan sendirinya. kemantapan dalam berucap dan menjelaskan didepan kelas saat Pak Alik dan Pak Susilo (Dosen Pembimbing Ku) mengamatiku mengajar dikelas jam ketiga tadi. dan siswa kelas 9-a sungguh luar biasa membantu.

selesai...
namun masih terbersit rasa kagum untuk mu.


Tuesday, September 10, 2013

mengalah, diam dan pergi

mengalah, diam dan pergi. inilah pilihan terbaik untukku saat ini.
berawal dari perjalanan pulang setelah praktek, pilihan ini begitu mudah ku ambil saat aku berada dijalan raya. jika aku biasa menerapkannya begitu mudah disana, kenapa tidak dengan diriku sendiri?

ya..
aku akan mencobanya.

pertama, aku mencoba untuk MENGALAH.
Mengalah pada segenap rasa dan ego yang selama ini menguasaiku. membiarkan ku terus berada dalam keadaan yang membuat luka bagi yang lain.
aku tak kan lagi memasuki kehidupanmu, biar dia saja yang mengisi hidupmu. dia adalah pilihanmu, pasti kamu yakin bahwa dialah yang jauh lebih dapat memberikan kebahagaian untukmu. dan bukan aku.
aku hanya sebuah figuran yang sempat singgah dalam kehidupanmu.
biar sakit akan menjadi teman setiaku hingga waktu yang tak ku tahu kapan akan berakhir, aku tetap akan menikmatinya.

dan selanjutnya, aku memilih untuk DIAM. tak ada yang bisa ku sampaikan lagi. apalagi kepadamu. tanpa aku berkata apapun, sepertinya kamu pun telah mengetahui segala yang ku rasa, ku pikir, bahkan ku ingin.
diam ku pun tak akan menjadi sebuah musibah untuk mu, benarkan? kau sudah terbiasa melihatku diam. dan aku yakin, kau pun telah tahu maksud dari kediamanku kali ini.

dan terakhir yang akan ku lakukan, PERGI. aku akan pergi dari kehidupan mu. sekarang. dan jika memang takdir menyiratkannya, akan ku berusaha untuk pergi dari hidupmu selamanya.
semoga tak ada sesal yang kau rasa dari kepergianku. dan semoga aku tak menjadi salah satu penyebab tangis mu saat kau tak dapat lagi melihat siluet ku.

selamat menjalani kehidupan barumu, semoga kau bahagia dimanapun kau berada.

Monday, September 9, 2013

selamat jalan

memulai kisah pagi ini atas nama kamu. setelah ku rasa cukup segala sakit yang ku rasa atas kamu, kini aku memilih untuk mengakhiri segalanya. tak akan ada lagi kisah kita dalam kehidupan ku. biarlah semua yang telah kita lalui hanya menjadi sebuah kenangan indah untuk kita kenang sendiri. atau jika kau mau membaginya kepada yang lain, aku tak keberatan.

ingin ku mengerti arti sesal yang kini ku rasa atas segala sikap dan tindakanmu selama ini, tapi hati ini tak kunjung bersahabat. semakin sesak dada ini jika namamu selalu ku lafalkan. air mata ku pun semakin menderas jika pikir ini selalu terbersit bayang mu.

ikhlas...
jalan terbaik yang seharusnya ku pilih untuk mulai melepaskanmu.

masih dengan linangan air mata yang tak kunjung berhenti, masih ku coba mengerti segala sikap mu, masih dengan keputusan ku, untuk tetap meninggalakanmu. meski kau mengiba untuk tetap berada disisimu, aku masih berusaha untuk menepisnya, melupakan segala ego yang dulu masih ku banggakan.

aku juga manusia berperasaan yang tau bagaimana rasanya menjadi ia yang kini kau duakan atau bahkan kau tiga sampai entah berapa jumlahnya, sakit. perih.
tapi bodohnya kamu yang masih saja membanggakan sikap bodohmu itu.