Friday, September 19, 2014

malaikat ku

berawal dari sebuah perasaan yang tak pernah bisa ku atur, kisah ini mengalir begitu saja. begitu membuat pedih, tapi tetap harus dijalani. bagaimanapun akhir yang akan ku dapat nanti, tak akan ku pedulikan. hanya satu yang menjadi pengobat dalam semua ini... dia...

mungkin pada awalnya aku sama sekali tak inginkan hadirnya dirimu. bukan berarti aku sama sekali tak inginkan mu. tentu saja aku sangat menginginkan mu.. sangat... tapi setidaknya tidak dalam waktu dekat ini dan dengan cara yang seperti ini. tapi ini semua karena kebodohan ku sendiri.
aku yang telah memulainya... maka aku pula yang harus menanggungnya.

kini kau telah menjadi yang terindah dalam hidupku. 
penyemangat utama ku kala semua pelik ini melanda.
senyum yang selalu membuat cerah hariku...
terimakasih yang begitu tak terkira karena kau telah bertahan selama ini, 
dan maafkan aku atas sikap ku dulu yang sempat ingin menghilangkanmu.

waktu terus bergulir.. kau semakin mempesonakan aku disetiap harimu.
begitu indah hari-hari yang ku lalui jika itu bersamamu,
namun jika tanpa mu.. semuanya terasa begitu hampa...
itulah yang kini ku rasa...
meski ku tak inginkan, tapi aku harus...
ini hanya untuk sementara.. 
dan ini pun untuk kita...

aku janji.. segera akan ku selesaikan semua ini agar kita dapat selamanya bersama

Monday, September 15, 2014

merindu

aku kembali duduk termangu di ruang ini..
menanti sesuatu yang seharusnya telah ku dapat sejak beberapa bulan yang lalu.
miris... mungkin itu yang terpikirkan oleh orang lain yang melihatku berjuang di akhir batas perjuangan.

semuanya telah berlalu... tak perlu ada yang disesali dengan apa yang telah terjadi.
aku harus kembali bangkit.
kembali menata semua yang telah ku rusak.
harus bisa!
bagaimana pun caranya...