Monday, March 10, 2014

masih

entah ini telah memasuki minggu ke berapa, tapi sepertinya aku telah jauh melangkah. arah yang ku tuju pun kian tak pasti, semakin membuatku tak mengerti untuk apa ku jalani semua ini. jika aku harus berhenti, apa yang harus ku lakukan untuk merealisasikannya? sepertinya begitu berat untuk mengadakan suatu pemberhentian mendadak dalam sebuah kecepatan yang bernilai tinggi.

aku masih saja menangisi apa yang seharusnya ku tinggalkan, mengais puing yang masih tersisa dalam langkah yang ku tapaki. lemah dan letih, tak terhiraukan lagi oleh badan ini. hanya ingin suatu yang tak pasti itu menjadi sebuah kepastian yang pasti akan datang dalam hidupku.

aku masih saja merindukan sesuatu yang seharusnya ku lepaskan, tetap menanti dia yang tak pernah mengerti akan arti dari sebuah penantian. sakit dan perih, bukan rasa yang baru untuk ku rasa. semuanya telah begitu biasa menjadi sesuatu yang mengisi hariku. tempatku berpijak pun seolah telah mengerti akan arti setiap langkah yang tetap ku tapaki.

dan..
aku masih saja mengharap dia yang seharusnya ku hapuskan, merapal namanya dalam setiap doa yang selalu ku munajatkan kepada Sang Pemberi Hidup. terabaikan dan teracuhkan, mulai mengusik rasa yang ku miliki saat sosokmu berada disisiku. aku muak dengan hidup yang ku jalani, tapi aku juga tak kuasa untuk beranjak dari tempat ini.

masih dalam sebuah kepedihan kisah yang ku pilih sendiri untuk terus ku jalani.
harusnya aku telah pergi, berlari, bahkan menghilangkan diri dari semua ini.
tapi...

aku tak mampu..
hanya karena sebuah rasa....

No comments:

Post a Comment